Minggu, 24 November 2024

THR dan Taman Remaja Surabaya Akan Jadi Satu, Tiket Masuk Maksimal Rp25 Ribu

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Salah satu wahana di Taman Remaja Surabaya, sebelum tempat hiburan ini ditutup. Foto: tamanremaja.net

Kawasan wisata Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) segera hidup lagi tahun ini. Proses lelang untuk investor akan dilakukan bulan depan.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta, kawasan THR dan TRS yang dulunya terpisah akan muncul dengan satu akses. Tiket masuk yang diberlakukan dibatasi maksimal Rp25 ribu.

“Insyaallah tahun ini. Ini sudah mulai kita melakukan pendampingan-pendampingan, kita lakukan pendampingan dari Kejaksaan Tinggi (Jawa Timur). Jadi ada pendampingan. Insya Allah akan kita mulai bulan depan pemilihannya. (Tidak pakai APBD, tapi) investor. Tapi satu itu, apakah dia pakai sewa atau apa. Tapi di masa sulit ini sulit cari investor. Karena saya minta wisata murah, paling mahal Rp25 ribu, wes mboh balike pirang tahun (tidak tahu kembali berapa tahun lagi). Yang dijalankan Taman Remaja dan eks THR yang ada tempat ketoprak dijadikan satu,” papar Eri, Selasa (24/1/2023).

Hingga kini belum ada investor. Menurut Eri, selain sistem lelang, pembangunan kembali THR dan TRS diperbolehkan dengan sistem sewa.

“Nanti kita lihat, kalau ada yang sewa ya langsung. Gak usah lelang kalau ada yang sewa. Jadi sekarang kita lakukan agar bermanfaat untuk masyarakat dan hasilnya terlihat. Kalau BOT-BTO berarti kita lelang, kalau sewa tidak. Tapi kemarin ada yang menyampaikan, kalau mengajukan secara sewa silakan. Kalau BOT BTO, ada yang berani sewa ya sewa saja. Tapi ya itu, saya mintanya maksimal Rp25 ribu masuknya,” paparnya lagi.

Wajah baru THR dan TRS, lanjut Eri, akan diperbanyak area plaza terbuka. Tempat itu dipakai untuk melestarikan berbagai seni tradisional agar tidak terlupakan.

“Saya minta Rp25 ribu, nanti masuk ada wahana dan ada pilihan permainan. Tapi saya ingin ada space atau plaza terbuka untuk keluarga, menampilkan seni ketoprak, ludruk. Karena saya tidak ingin warga Surabaya lali (lupa) ambek (dengan) ludruk, ketoprak ambek (dengan) srimulat yang mengangkat nama besar Surabaya,” imbuhnya.

Selain itu, wahana-wahana yang ada nantinya harus dipastikan aman. Pihak pengelola wajib melakukan pengecekan berkala.

“Jadi kalau sudah ada pihak ketiga, maka otomatis punya kewajiban melakukan audit, mengecek permainan rusak atau tidak, kan ada persyaratan-persyaratan. Itu yang harus dijalankan. Kalau tidak dijalankan ya rusak. Tapi kita lihat nanti yang ada di dalam seperti apa,” pungkasnya. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
30o
Kurs